KEINDAHAN GUNUNG IJEN - BANYUWANGI

Pesona Ijen - Menggabungkan liburan ke Bali dan Banyuwangi ternyata seru banget lho. Dari Kawah Ijen, Banyuwangi kita bisa lanjut snorkeling di Pulau Menjangan, Bali


Ide traveling ini bermula dari rencana teman-teman dan saya yang akan mengisi liburan untuk melepaskan penat dari beban pekerjaan sehari-hari. Berbekal cerita salah satu dari kami yang sudah pernah ke tempat ini, maka kami memutuskan untuk pergi ke Kawah Ijen dan Pulau Menjangan. Maka beberapa bulan sebelum keberangkatan, kami mulai mencari tiket pesawat terbang agar dapat harga yang murah.



Singkat cerita, tibalah kami di Surabaya dan kami harus melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi menggunakan kereta. perjanan 7 jam pun kami tempuh demi melihat keindahan Kawah Ijen. Sampailah kami di Banguwangi pukul 15.30 WIB. sesampainya di stasiun, kami dijemput oleh mobil dan seorang guide yang telah kami sewa sebelumnya. Rencana awal, kami akan mendaki pukul 17.00 WIB sore, tapi karena ada salah satu teman yang tertinggal kereta kami baru naik pukul 23.00 WIB malam.



Sesampainya di kawasan sebelum pendakian, sudah terlihat banyak orang yang akan melihat Kawah Ijen juga. Mulailah kami melakukan pendakian. Tidak terbayang sebelumnya bahwa pendakian yang akan saya lewati begitu berat bagi seseorang yang tidak terbiasa mendaki. Walaupun persiapan fisik sudah kami siapkan 1 bulan sebelumnya dan jalan pendakian yang sudah berupa aspal yang mungkin sudah dibangun dari zaman Belanda dulu, namun dengan rata-rata kemiringan jalan sekitar 30-45 derajat membuat tenaga kami terkuras.



Perjalanan telah kami lewati selama kurang lebih 40 menit dan tibalah kami di pos 1. Di sana kami beristirahat dan membangun tenda. Guide kami memutuskan untuk beristirahat/tidur selama 1 jam dan melanjutkan pendakian pukul 03.00 WIB pagi.



Pukul 03.00 WIB pagi kami melanjutkan perjalan, setelah beberapa lama perjalanan, jalan mulai landai dan jurang-jurang mulai tampak di sisi kanan kami. Dengan kabut asap yang tebal dan bau belerang yang mulai menusuk kami terus berjalan. Akhirnya sampailah kami di kawah terbesar ini. Pagi mulai datang, kami dan para pengunjung tetap setia menunggu keluarnya blue fire yang legendaris dan berharap asap kawah segera hilang.



Maka yang dinanti akhirnya terlihat, pemandangan menajubkan dari dalam kawah berupa api biru pun dapat kami lihat bahkan dari jarak yang cukup jauh di atas tempat saya berdiri. Awalnya kami berencana turun, namun jalan yang begitu curam menyurutkan niat kami.



Akhirnya kami tetap diatas dan melanjutkan pendakian ke bagian atas kawah untuk melihat kawah berwarna hijau toska dari atas. Namun sepertinya asap kawah kurang bersahabat hari itu, sehingga kami tidak bisa melihat kawah hijau toska yang hanya bisa kami lihat dari foto-foto di Google. Namun pemandangan dari bagian atas kawah begitu indah, setidaknya hal itu yang mengobati kekecewaan kami.



Setelah merasa cukup, kami turun dari kawah pukul 09.00 WIB pagi karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Menjangan. Jika saya bercerita pendakian yang cukup menyiksa saya, waktu turun pun tidak mudah karena kami harus menahan lutut dan keseimbangan agar tidak jatuh saat berjalan. Pada saat turun dari kawah, kita dapat melihat para penambang belerang yang lalu lalang dengan membawa belerang puluhan kilogram di pundak mereka, dengan kecepatan yang menurut saya luar biasa dengan beban seberat itu di pundak mereka.



Setelah memakan waktu kurang lebih 1,5 jam kami sampai di tempat awal kami memulai pendakian kami. Karena dikejar waktu, kami langsung berangkat menuju pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Bali. Dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit-1 jam akhirnya kami tiba di pelabuhan Gilimanuk pukul 13.00 WIB siang. Setelah melakukan tawar menawar, akhirnya kami berangkat menggunakan ojek yang akan mengantar dan menjemput kami seharga Rp 80 ribu.



Akhirnya sampailah kami di tempat sebelum menyebrang. Disana kami sudah ditunggu oleh Bli Dika dan teman-teman untuk mengantar kami ke Pulau Menjangan dan snorkeling di sana. Dibutuhkan waktu 10-15 menit untuk sampai ke Pulau Menjangan. Laut biru yang bersih dan semilir angin menemani perjalanan kami menuju Pulau Menjangan. Setelah melalui laut biru yang indah menggunakan perahu motor, saatnya menyapa ikan-ikan dibawah sana.



Sebetulnya ini pengalaman pertama saya snorkeling, sehingga saya tidak sabar untuk segera turun dari perahu. Dengan beberapa kali penjelasan dan latihan di tempat, akhirnya saya bisa menikmati pemandangan laut yang indah sekali. Ikan, terumbu karang dan biota laut lainnya begitu indah dilihat dengan mata telanjang. Sungguh hebat kuasa Tuhan menciptakan pemandangan yang begitu indah seperti ini di dalam air.



Setelah kurang lebih 2,5 jam kami berenang, dengan perasaan tidak puas karena kami merasa terlalu singkat untuk meninggalkan keindahan ini, kami harus kembali. Setelah bersih-bersih, kami kembali dengan ojek yang berasal dari pelabuhan yang telah kami sewa tadi. Perjalanan pulang yang kami tempuh sama dengan awal keberangkatan kami siang tadi namun dengan langit gelap dan penerangan yang tidak terlalu banyak.



Tibalah kami di Pelabuhan Gilimanuk untuk kembali ke Surabaya dan mengakhiri liburan indah kami. Walaupun ada sedikit rasa kecewa karena tidak bisa melihat hijaunya Kawah Ijen, namun perjalanan bersama sahabat dan tempat yang begitu indah lain yang kami kunjungi, membuat saya merasa puas melewati liburan singkat kali ini.


Komentar